Lensabali.id - TikTok kembali melangkah lebih jauh dalam mendukung pelaku usaha. Melalui teknologi kecerdasan buatan (AI), platform ini kini mampu membantu bisnis membuat video promosi secara otomatis sekaligus menargetkan audiens yang paling relevan.
Inovasi ini diperkenalkan dalam TikTok Apps Summit Southeast Asia 2025 yang digelar di Hanoi, Vietnam. Salah satu fitur andalannya adalah SmartPlus T-ROAS, sistem AI yang secara otomatis menemukan calon pelanggan paling cocok untuk setiap pengiklan. “SmartPlus ini kami kembangkan karena masa depan iklan digital ada pada personalisasi bagaimana pesan bisnis bisa sampai ke orang yang tepat,” ujar Kelly Umberfield, General Manager Global Business Solutions TikTok Indonesia.
Selain fitur penargetan, TikTok juga meluncurkan TikTok Symphony, mini app berbasis AI yang memungkinkan pelaku usaha membuat video promosi secara instan. Pengguna cukup memasukkan tautan situs web, dan sistem akan secara otomatis menghasilkan video lengkap dengan naskah serta elemen visualnya hanya dalam beberapa menit.
TikTok turut memperkenalkan Content Suite, alat yang membantu brand menemukan konten buatan pengguna (user-generated content) yang membahas produk mereka secara organik. Melalui fitur ini, brand dapat langsung berkolaborasi dengan kreator untuk memperluas jangkauan pesan mereka. “TikTok adalah kanvas untuk kreativitas dan komunitas. Di sini, brand tidak cuma bikin iklan, tapi juga membangun percakapan dan hubungan dengan audiens mereka,” kata Kelly.
Beragam contoh sukses di Indonesia turut menegaskan efektivitas strategi ini. Bank Jago memanfaatkan TikTok Live selama Ramadan untuk mendukung UMKM, DANA menggunakan Branded Search Hub untuk edukasi keamanan digital, sementara kolaborasi antara TikTok, GoPay, dan Gojek dalam acara Food Fest bahkan mendapat dukungan dari Wakil Menteri Pariwisata.
“Dengan berbagai alat baru ini, pengiklan kini bisa lebih fokus membuat konten yang sesuai dengan gaya TikTok sekaligus mencapai target bisnis. Mulai dari menjangkau konsumen, mendorong unduhan aplikasi, hingga menjaga pengguna tetap aktif,” pungkas Kelly. (*/ap)
Inovasi ini diperkenalkan dalam TikTok Apps Summit Southeast Asia 2025 yang digelar di Hanoi, Vietnam. Salah satu fitur andalannya adalah SmartPlus T-ROAS, sistem AI yang secara otomatis menemukan calon pelanggan paling cocok untuk setiap pengiklan. “SmartPlus ini kami kembangkan karena masa depan iklan digital ada pada personalisasi bagaimana pesan bisnis bisa sampai ke orang yang tepat,” ujar Kelly Umberfield, General Manager Global Business Solutions TikTok Indonesia.
Selain fitur penargetan, TikTok juga meluncurkan TikTok Symphony, mini app berbasis AI yang memungkinkan pelaku usaha membuat video promosi secara instan. Pengguna cukup memasukkan tautan situs web, dan sistem akan secara otomatis menghasilkan video lengkap dengan naskah serta elemen visualnya hanya dalam beberapa menit.
TikTok turut memperkenalkan Content Suite, alat yang membantu brand menemukan konten buatan pengguna (user-generated content) yang membahas produk mereka secara organik. Melalui fitur ini, brand dapat langsung berkolaborasi dengan kreator untuk memperluas jangkauan pesan mereka. “TikTok adalah kanvas untuk kreativitas dan komunitas. Di sini, brand tidak cuma bikin iklan, tapi juga membangun percakapan dan hubungan dengan audiens mereka,” kata Kelly.
Beragam contoh sukses di Indonesia turut menegaskan efektivitas strategi ini. Bank Jago memanfaatkan TikTok Live selama Ramadan untuk mendukung UMKM, DANA menggunakan Branded Search Hub untuk edukasi keamanan digital, sementara kolaborasi antara TikTok, GoPay, dan Gojek dalam acara Food Fest bahkan mendapat dukungan dari Wakil Menteri Pariwisata.
“Dengan berbagai alat baru ini, pengiklan kini bisa lebih fokus membuat konten yang sesuai dengan gaya TikTok sekaligus mencapai target bisnis. Mulai dari menjangkau konsumen, mendorong unduhan aplikasi, hingga menjaga pengguna tetap aktif,” pungkas Kelly. (*/ap)



.jpeg)